cerita ini di ambil dari fb teman

assalamualaikum

Disebuah Universitas terkenal disalah satu negeri pesohor, ada seorang Profesor yang terkenal dengan segala kecerdasan serta karya-karyanya ilmiahnya yang fenomenal. Dan sang Profesor tersebut, juga telah menghabiskan waktunya bertahun-tahun hanya untuk bekerja di kampus tempat ia mengabdi. Ia tak pernah meluangkan waktu libur akhir tahunnya untuk bersenang-senang. Namun, setelah 10 tahun  lebih bekerja, ia pun dilanda kejenuhan sehingga berencana untuk menggunakan waktu libur akhir tahunnya untuk berpesiar.

Tatkala rencana itu sudah terlaksana dan Profesor itu diantar oleh seorang "RoomBoy"  sebuah kapal untuk masuk kamarnya, dengan sombongnya dia bertanya pada roomboy tersebut. "Ehh...! Pernahkah Anda belajar Psikologi ?"
Sang roomboy pun menjawab belum pernah, dan profesor keheranan, "Wah..., Anda ini kerja di Perusahaan yang berhubungan dengan manusia, bukankah seharusnya anda memerlukan ilmu psikologi guna mengenal watak, tingkah laku, tabiat manusia, tidak sekedar menjalankan pekerjaan semata," katanya. "Wah, tanpa belajar ilmu psikologi, anda telah menyia-nyiakan separuh hidup anda," lanjutnya.

Setelah roomboy itu pergi, sang profesor pun kemudian membaca buku. Tapi kala kejenuhan melanda, ia keluar kamar, naik ke dek, mengajak bercengkerama seorang kelasi. Tapi percakapan dengan relasi yang renyah itu tiba-tiba dirusak dengan pertanyaannya lagi. " Apa Anda pernah belajar Filsafat?"


"Belum pernah," jawab kelasi gelagapan. " Aku  sudah merasa puas dengan pekerjaanku, karena telah memberi pengalaman bagiku bisa mengelilingi dunia."
"Dengan belajar filsafat...?"  jawab profesor itu dengan angkuhnya, " Anda akan tahu lebih mendalam makna kehidupan. Anda akan menghargai setiap pengalaman yang anda dapat lebih dari sekedar pengalaman.. Wah, karena anda ini tak belajar filsafat, berarti separuh dari hidup anda sudah anda sia-siakan."


Di hari lain, dia bertemu lagi dengan kelasi lain dan bercengkerama, tapi dia pun kembali merusak suasana dengan pertanyaan-pertanyaan yang berbeda, " Apakah anda pernah belajar Antropologi ?"
Ketika kelasi itu menjawab tidak pernah, sang profesor itu pun berkhotbah lagi, "Jika saja anda belajar Antropologi, pasti anda akan bisa memahami suku-suku di setiap pulau yang pernah anda kunjungi dan pengalaman anda akan lebih kaya. Karena Antropologi mengajari anda tentang upacara, legenda, adat dan ritual keagamaan. Tapi sayang, karena anda tidak belajar antropologi, berarti anda sudah menyia-nyiakan separuh hidup anda.

Dengan angkuhnya, profesor itu pergi. Ia merasa paling pintar dan wajar kalau hampir setiap orang di atas kapal itu kemudian menjauhinya. Hingga akhirnya, suatu malam kapal itu diterjang badai. Lambung kapal berkeriut-keriut. Karena badai itu cukup kencang, kapal itu pun pecah.
Profesor itu buru-buru memakai jaket penyelamat, lalu bergegas menuju perahu penyelamat. Di kapal penyelamat itu, para kelasi mengatur penumpang yang bersiap-siap meninggalkan kapal, dan salah satu kelasi melihat profesor kepayahan dan ketakutan di tengah hujan deras.

Dengan sengit, kelasi itu bertanya, "Pernahkah anda belajar berenang?"
"Tidak", jawab profesor itu dengan tubuh gemetar, karena ketakutan.
"Sayang," ucap kelasi itu, " Kalau kapal penyelamat ini tenggelam, berarti anda telah menyia-nyiakan seluruh hidup anda."






Boleh jadi kita memiliki segala kelebihan akan kepintaran dalam ilmu pengetahuan,
Namun boleh juga jadi disisi lain ada hal kecil yang tidak kita tahu & fahami.
Hidup untuk saling mengisi kekurangan dan kelebihan...
Hidup bukan untuk saling mengadu dan pamer kelebihan,
Merasa diri paling baik dan yang terbaik diatas segalanya
Adalah ciri manusia tak bersyukur dan angkuh......!!!
"Allah swt tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri..."


Wassalam,

0 comments:

Post a Comment