Mari berbagi...

hmm ru kali ini naik bus babon sambil nonton film lost in love ama film setan kagak jelas haha yg lost in love gwa suka bgt,,, suka ama lokasi syutingnya di perancis :D ,,, lagi baik meuren supir busnya ya wkwkwk
akhir2 ini banyak yg mau sya ceritkan baik tentang pengalaman pribadi,,orang lain,,,dan smua hal yang telah saya baca... namun apa daya terlalu banyak yg mau di tulis jdi riweuh sndiri haha,,,,, (baca ==> malas) ...

cuma note kecil ini yg bisa saya bagikan k tmen2....


Ga ada yang istimewa dalam hal memotivasi diri, karena semua sebenarnya udah ada di nurani terdalam setiap manusia. Yang kita perlukan hanyalah sesekali melepaskan atribut, menjernihkan jiwa dan pikiran, menjauh sesaat dari rutinitas yang membelenggu untuk bermuhasabah, meluruskan dan merumuskan kembali tujuan ideal nan mulia yang sudah terpatri indah di hati terdalam..... =)

masih ingat dengan cerita kutu anjing,,, bagi yang lum tau silahkan baca yg udah tau juga gpp baca lgi hehe :p

Kutu anjing adalah binatang yang mampu melompat 200-300 kali tinggi tubuhnya.
Namun, apa yang terjadi bila ia dimasukan ke dalam sebuah kotak korek api kosong lalu dibiarkan disana selama satu hingga dua minggu??? Hasilnya, kutu itu sekarang hanya mampu melompat setinggi kotak korek api saja!
Kemampuannya melompat 300 kali tinggi tubuhnya tiba-tiba hilang. ( wawww kok bisa yaaa hmm :-? )

Ini yang terjadi. Ketika kutu itu berada di dalam kotak korek api ia mencoba melompat tinggi. Tapi ia terbentur dinding kotak korek api. Ia mencoba lagi dan terbentur lagi. Terus begitu sehingga ia mulai ragu akan kemampuannya sendiri.

Ia mulai berpikir, "Sepertinya kemampuan saya melompat memang hanya segini." Kemudian loncatannya disesuaikan dengan tinggi kotak korek api. Aman. Dia tidak membentur. Saat itulah dia menjadi sangat yakin, "Nah benar kan ? Kemampuan saya memang cuma segini. Inilah saya!" ( pernah merasakan apa yg di alami oleh kutu anjing tdi..... )

Ketika kutu itu sudah dikeluarkan dari kotak korek api, dia masih terus merasa bahwa batas kemampuan lompatnya hanya setinggi kotak korek api. Sang kutu pun hidup seperti itu hingga akhir hayat. Kemampuan yang sesungguhnya tidak tampak. Kehidupannya telah dibatasi oleh lingkungannya.

Sesungguhnya di dalam diri kita juga banyak kotak korek api. Misalnya anda memiliki atasan yang tidak memiliki kepemimpinan memadai. Dia tipe orang yang selalu takut tersaingi bawahannya, sehingga dia sengaja menghambat perkembangan karir kita. Ketika anda mencoba melompat tinggi, dia tidak pernah memuji, bahkan justru tersinggung. Dia adalah contoh kotak korek api yang bisa mengkerdilkan anda.

Teman main juga bisa jadi kotak korek api. Coba ingat, ketika dia bicara begini, "Ngapain sih kamu belajar mpe rajin seperti itu, kamu nggak bakalan kayak einstein, kok." Ingat! Mereka adalah kotak korek api. Mereka bisa menghambat perkembangan potensi diri Anda.

Korek api juga bisa berbentuk kondisi tubuh yang kurang sempurna, tingkat pendidikan yang rendah, kemiskinan, usia dan lain sebagianya. Bila semua itu menjadi kotak korek api maka akan menghambat prestasi dan kemampuan anda yang sesungguhnya tidak tercermin dalam aktivitas sehari-hari.

Bila potensi anda yang sesungguhnya ingin muncul, anda harus take action untuk menembus kotak korek api itu. Lihatlah Ucok Baba, dengan tinggi tubuh yang di bawah rata-rata ia mampu menjadi presenter di televisi. Andapun pasti kenal Helen Keller. Dengan mata yang buta, tuli dan "gagu" dia mampu lulus dari Harvard University . Bill Gates tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya, namun mampu menjadi "raja" komputer. Andre Wongso, tidak menamatkan sekolah dasar namun mampu menjadi motivator nomor satu di Indonesia .

Contoh lain Meneg BUMN, Bapak Sugiharto, yang pernah menjadi seorang pengasong, tukang parkir dan kuli di Pelabuhan. Kemiskinan tidak menghambatnya untuk terus maju. Bahkan sebelum menjadi menteri beliau pernah menjadi eksekutif di salah satu perusahaan ternama.


Nah, bila anda masih terkungkung dengan kotak korek api, pada hakekatnya anda masih terjajah. Orang-orang seperti Ucok Baba, Helen Keller, Andre Wongso, Sugiharto, Bill Gates dan Nelson Mandela adalah orang yang mampu menembus kungkungan kotak korek api. Merekalah contoh sosok orang yang merdeka, sehingga mampu menembus berbagai keterbatasan.

Itu hanyalah salah satu gambaran, bahwa kita jangan sampai terlena dan tidak segera tersadar bahwa segala macam atribut, buku, literatur, bahkan lingkungan yang ada di sekitar kita seringkali justru menjadi selimut pembatas kita untuk mengembangkan diri dan menjadi pribadi yang jauh lebih baik bermodal potensi diri yang ada.

Tinggalkan cara lama!
Kalo masih berfikiran seperti orang lain, masih melakukan hal2 normatif selayaknya orang kebayanyakan, itu tidak membuat kita spesial. Kita harus berani memeras kemampuan yang ada di diri. Berfikir dan berlaku dengan cara lebih, toh sebenarnya kita mampu. Ga ada yang tidak bisa...yang ada hanyalah mau atau tidak!

”Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” ( At-tin :4)


"Kita bukanlah orang kecil, melainkan orang besar yang masih kecil" yang sedang tumbuh, berkembang mencapai kondisi ideal sebagai manusia sukses dan bahagia.

0 comments:

Post a Comment